Yahya suhrowardi
Syekh al- Isyraq Yahya Suhrawardi Sang Master Of Illumination
Disusun oleh : Hanif Abdur Rahman ( 060400123102)
Siapa sih Yahya Suhrawardi itu ?, mengapa ia dijuluki dengan julukan al-Maqtul. Oke langsung saja tanpa berlama-lama saya akan mengajak anda untuk mengenal lebih dekat sosok Yahya Suhrawardi yang mana ia dikenal sebagai bapak filsafat iluminasi. Ia merupakan seorang tokoh yang membawa ide cemerlang dalam dunia filsafat islam, terutama dengan konsep yang dimilikinya yaitu “konsep cahaya” yang mana konsep ini tidak hanya merujuk pada hal fisik, tetapi juga simbolik, spiritual, dan metafisik atau sesuatu yang tidak bisa disentuh.
Siapa sih Yahya Syuhrawardi itu?
Yahya Syuhrawardi, atau dikenal juga sebagai Syuhrawardi al-Maqtul (Syuhrawardi yang terbunuh), Beliau lahir sekitar tahun 1155 di Syuhraward, Persia. Ia tumbuh besar dalam suasana keagamaan yang kental, mendalami filsafat dan ilmu-ilmu keislaman sejak muda. Meskipun ia hidup dalam kurun waktu yang terpisah dari tokoh-tokoh seperti Al-Farabi dan Ibn Sina, akan tetapi pemikirannya memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk jalur baru dalam filsafat Islam. Syuhrawardi menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk mencari kebenaran sejati, melintasi jalur filsafat dan tasawuf. Perjalanan intelektualnya membawanya ke Damaskus, tempat ia banyak menulis karya-karyanya yang terkenal, termasuk Hikmah al-Isyraq. Namun nasib yang malang menimpa sang Master Of Illumination ini, dikarenakan pemikirannya yang dianggap kontroversial pada masa itu membuatnya terekena hukuman mati yang mana dilaksanakan di Damaskus pada tahun 1191.
Pemikiran Suhrawardi atau yang dikenal dengan Hikmah al-Isyraq
Kenapa sih Yahya Suhrawardi ini begitu istimewa dan unik dalam dunia filsafat islam?. Yap, betul sekali. Jawabannya adalah dikarenakan pemikirannya yang istimewa yaitu “konsep cahaya” yang mana konsep ini ia jadikan sebagai pusat dari semua pemikiran filsafatnya. Dalam pandangannya, beliau berpendapat bahwa cahaya merupakan esensi dari realitas dan menjadi metafora utama untuk memahami hakikat tuhan dan dunia. Beliau juga berpendapat bahwa seluruh wujud adalah hasil manifestasi dari cahaya tuhan yang mana posisi tuhan sendiri adalah “Cahaya segala cahaya atau Nur al-Anwar”. Segala sesuatu di dunia ini adalah bentuk dari tingkatan-tingkatan dari cahaya yang lebih rendah dan ada yang sampai tingkatan yang lebih tinggi, dengan posisi tuhan sebagai sumber dari segala cahaya. Nah, Dari penjelasan ini akhirnya sudah paham kan kenapa sosok Yah ya Suhrawardi ini sangat istimewa dan unik dalam dunia dilsafat islam.
Pengaruh dan Warisan Pemikiran Dari Yahya Syuhrawardi
Pemikiran dari Syekh al-Israq atau Sang Master Of Illumination tentang filsafat iluminasi ini ternytata memiliki pengaruh yang luas, terutama di kalangan filsuf Islam di Persia dan di dunia Islam pada umumnya. Filsafat ini melintasi batas-batas budaya dan agama, bahkan menarik perhatian filsuf Barat pada masa-masa kemudian. Ide-ide Syuhrawardi membantu membangun jembatan antara filsafat rasional seperti yang dipelopori oleh Al-Farabi dan Ibn Sina, serta pemikiran mistis yang lebih intuitif dan esoteris. Beliau telah banyak memberikan kontribusi besar dalam memperkaya khazanah filsafat Islam. Meskipun usianya terbilang muda saat meninggal, tetapi pemikirannya tetap hidup melalui murid-murid dan para penerusnya, terutama dalam tradisi filsafat Persia. Hingga saat ini, kajian tentang filsafat iluminasi masih banyak diminati dan terus relevan bagi mereka yang mencari pemahaman mendalam tentang hakikat wujud dan hubungan manusia dengan Tuhan. Saya akan memaparkan beberapa hasil dari karya-karya Beliau diantaranya adalah tentang interpretasi dan memodifikasi kembali ajaran peripatetic yaitu Kitab At-Talwihat, Al-Muqawamat, Al-Mutharahat, dan Hikmahal- Ishraq. Kemudian tentang filsafat yaitu Kitab Al- Lamhat, Hayakil al-Nur, dan Risalah fi al-Ishraq. Sebuah karya yang bermuatan sufistik dan memakai lambang-lambang yang sulit dipahami yaitu Kitab al-Aql al-Ahmar, al-Gharb al- Gharbiyah, dan yaumun ma'a jama'at as-sufiyyin. Karya yang merupakan terjemahan dari karya orang lain yaitu Kitab Risalah al-Thair, dan risalah fi haqiqah al- ishq. Dan yang terakhir Karyanya yang mana isinya adalah serangkaian doa-doa yang dikenal dengan kitab al-Waridat wa al-Taqdisat. Nah, sampai sini sudah jelaskan siapa itu Yahya Suhrawardi dan mengapa beliau sangat istimewa dan unik dalam dunia filsafat islam. Jadi, beliau merupakan ikon dan contoh yang sangat luar biasa dalam islam. Beliau merupakan bukti bahwa orang islam itu juga memiliki kemajuan dalam pemikirannya tentang filsafat tidak hanya orang barat saja yang bisa, api orang islam juga bisa. Demikianlah sekilas tentang Yahya Syuhrawardi Sang Master Of Illumination seorang filsuf besar yang karyanya tetap menjadi inspirasi hingga hari ini.
Syekh al- Isyraq Yahya Suhrawardi Sang Master Of Illumination
Siapa sih Yahya Suhrawardi itu ?, mengapa ia dijuluki dengan julukan al-Maqtul. Oke langsung saja tanpa berlama-lama saya akan mengajak anda untuk mengenal lebih dekat sosok Yahya Suhrawardi yang mana ia dikenal sebagai bapak filsafat iluminasi. Ia merupakan seorang tokoh yang membawa ide cemerlang dalam dunia filsafat islam, terutama dengan konsep yang dimilikinya yaitu “konsep cahaya” yang mana konsep ini tidak hanya merujuk pada hal fisik, tetapi juga simbolik, spiritual, dan metafisik atau sesuatu yang tidak bisa disentuh.
Siapa sih Yahya Syuhrawardi itu?
Yahya Syuhrawardi, atau dikenal juga sebagai Syuhrawardi al-Maqtul (Syuhrawardi yang terbunuh), Beliau lahir sekitar tahun 1155 di Syuhraward, Persia. Ia tumbuh besar dalam suasana keagamaan yang kental, mendalami filsafat dan ilmu-ilmu keislaman sejak muda. Meskipun ia hidup dalam kurun waktu yang terpisah dari tokoh-tokoh seperti Al-Farabi dan Ibn Sina, akan tetapi pemikirannya memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk jalur baru dalam filsafat Islam. Syuhrawardi menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk mencari kebenaran sejati, melintasi jalur filsafat dan tasawuf. Perjalanan intelektualnya membawanya ke Damaskus, tempat ia banyak menulis karya-karyanya yang terkenal, termasuk Hikmah al-Isyraq. Namun nasib yang malang menimpa sang Master Of Illumination ini, dikarenakan pemikirannya yang dianggap kontroversial pada masa itu membuatnya terekena hukuman mati yang mana dilaksanakan di Damaskus pada tahun 1191.
Pemikiran Suhrawardi atau yang dikenal dengan Hikmah al-Isyraq
Kenapa sih Yahya Suhrawardi ini begitu istimewa dan unik dalam dunia filsafat islam?. Yap, betul sekali. Jawabannya adalah dikarenakan pemikirannya yang istimewa yaitu “konsep cahaya” yang mana konsep ini ia jadikan sebagai pusat dari semua pemikiran filsafatnya. Dalam pandangannya, beliau berpendapat bahwa cahaya merupakan esensi dari realitas dan menjadi metafora utama untuk memahami hakikat tuhan dan dunia. Beliau juga berpendapat bahwa seluruh wujud adalah hasil manifestasi dari cahaya tuhan yang mana posisi tuhan sendiri adalah “Cahaya segala cahaya atau Nur al-Anwar”. Segala sesuatu di dunia ini adalah bentuk dari tingkatan-tingkatan dari cahaya yang lebih rendah dan ada yang sampai tingkatan yang lebih tinggi, dengan posisi tuhan sebagai sumber dari segala cahaya. Nah, Dari penjelasan ini akhirnya sudah paham kan kenapa sosok Yah ya Suhrawardi ini sangat istimewa dan unik dalam dunia dilsafat islam.
Pengaruh dan Warisan Pemikiran Dari Yahya Syuhrawardi
Pemikiran dari Syekh al-Israq atau Sang Master Of Illumination tentang filsafat iluminasi ini ternytata memiliki pengaruh yang luas, terutama di kalangan filsuf Islam di Persia dan di dunia Islam pada umumnya. Filsafat ini melintasi batas-batas budaya dan agama, bahkan menarik perhatian filsuf Barat pada masa-masa kemudian. Ide-ide Syuhrawardi membantu membangun jembatan antara filsafat rasional seperti yang dipelopori oleh Al-Farabi dan Ibn Sina, serta pemikiran mistis yang lebih intuitif dan esoteris. Beliau telah banyak memberikan kontribusi besar dalam memperkaya khazanah filsafat Islam. Meskipun usianya terbilang muda saat meninggal, tetapi pemikirannya tetap hidup melalui murid-murid dan para penerusnya, terutama dalam tradisi filsafat Persia. Hingga saat ini, kajian tentang filsafat iluminasi masih banyak diminati dan terus relevan bagi mereka yang mencari pemahaman mendalam tentang hakikat wujud dan hubungan manusia dengan Tuhan. Saya akan memaparkan beberapa hasil dari karya-karya Beliau diantaranya adalah tentang interpretasi dan memodifikasi kembali ajaran peripatetic yaitu Kitab At-Talwihat, Al-Muqawamat, Al-Mutharahat, dan Hikmahal- Ishraq. Kemudian tentang filsafat yaitu Kitab Al- Lamhat, Hayakil al-Nur, dan Risalah fi al-Ishraq. Sebuah karya yang bermuatan sufistik dan memakai lambang-lambang yang sulit dipahami yaitu Kitab al-Aql al-Ahmar, al-Gharb al- Gharbiyah, dan yaumun ma'a jama'at as-sufiyyin. Karya yang merupakan terjemahan dari karya orang lain yaitu Kitab Risalah al-Thair, dan risalah fi haqiqah al- ishq. Dan yang terakhir Karyanya yang mana isinya adalah serangkaian doa-doa yang dikenal dengan kitab al-Waridat wa al-Taqdisat. Nah, sampai sini sudah jelaskan siapa itu Yahya Suhrawardi dan mengapa beliau sangat istimewa dan unik dalam dunia filsafat islam. Jadi, beliau merupakan ikon dan contoh yang sangat luar biasa dalam islam. Beliau merupakan bukti bahwa orang islam itu juga memiliki kemajuan dalam pemikirannya tentang filsafat tidak hanya orang barat saja yang bisa, api orang islam juga bisa. Demikianlah sekilas tentang Yahya Syuhrawardi Sang Master Of Illumination seorang filsuf besar yang karyanya tetap menjadi inspirasi hingga hari ini.
Komentar
Posting Komentar