Muhammad Iqbal
Muhammad Iqbal
Disusun oleh : Rafif Danu Pramatya ( 06020123068 )
Muhammad Iqbal (bahasa Urdu: محمد اقبال), (9 November 1877 – 21 April 1938), dikenal juga sebagai Allama Iqbal (bahasa Urdu: علامہ اقبال), adalah seorang penyair, politisi, dan filsuf besar abad ke-20. Lahir pada tanggal 9 November 1877 sialkot, Punjab, india dan meninggal pada tahun 21 April 1938 tepat pada umur 60 tahun di Lahore, Punjab, india ia merupakan seorang filsuf pada abad ke – 20. Fokus utamanya adalah pada materi filsafat islam
Ia dianggap sebagai salah satu tokoh paling penting dalam sastra Urdu, dengan karya sastra yang ditulis baik dalam bahasa Urdu maupun Persia. Iqbal dikagumi sebagai penyair klasik menonjol oleh sarjana-sarjana sastra dari Pakistan, India, maupun secara internasional. Meskipun Iqbal dikenal sebagai penyair yang menonjol, ia juga dianggap sebagai "pemikir filosofis Muslim pada masa modern". Buku puisi pertamanya, Asrar-e-Khudi, juga buku puisi lainnya termasuk Rumuz-i-Bekhudi, Payam-i-Mashriq dan Zabur-i-Ajam;; dicetak dalam bahasa Persia pada 1915. Di antara karya-karyanya, Bang-i-Dara, Bal-i-Jibril, Zarb-i Kalim dan bagian dari Armughan-e-Hijaz merupakan karya Urdu-nya yang paling dikenal. Bersama puisi Urdu dan Persia-nya, berbagai kuliah dan surat dalam bahasa Urdu dan Bahasa Inggris-nya telah memberikan pengaruh yang sangat besar pada perselisihan budaya, sosial, religius dan politik selama bertahun-tahun. Pada 1922, ia diberi gelar bangsawan oleh Raja George V, dan memberinya titel "Sir".
Ketika mempelajari hukum dan filsafat di Inggris, Iqbal menjadi anggota "All India Muslim League" cabang London. Kemudian dalam salah satu ceramahnya yang paling terkenal, Iqbal mendorong pembentukan negara Muslim di Barat Daya India. Ceramah ini diutarakan pada ceramah kepresidenannya di Liga pada sesi Desember 1930. Saat itu ia memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Quid-i-Azam Mohammad Ali Jinnah.
Iqbal dikenal sebagai Shair-e-Mushriq (Urdu: شاعر مشرق) yang berarti "Penyair dari Timur". Ia juga disebut sebagai Muffakir-e-Pakistan ("The Inceptor of Pakistan") dan Hakeem-ul-Ummat ("The Sage of the Ummah"). Di Iran dan Afganistan ia terkenal sebagai Iqbāl-e Lāhorī (اقبال لاهوری "Iqbal dari Lahore"), dan sangat dihargai atas karya-karya berbahasa Persia-nya. Pemerintah Pakistan menghargainya sebagai "penyair nasional", hingga hari ulang tahunnya (یوم ولادت محمد اقبال – Yōm-e Welādat-e Muḥammad Iqbāl) merupakan hari libur di Pakistan.
Muhammad Iqbal merupakan sosok besar dalam Khazanah Kebudayaan Islam. Pemikirannnya dikemas bentuk puisi, dan itu membuatnya abadi. Iqbal adalah seorang Filsuf, pemikir, cendekiawan, ahli perundangan, reformis, politikus, dan yang terutama seorang penyair. Ia berjuang untuk kemajuan islam dan menjadi “ bapak spiritual” di Pakistan. Iqbal adalah saksi dari zamannya yang saat itu sedang dalam titik terendah kesuraman. Negerinya, sebagai negeri Islam lainnya saat itu, sedang dalam keadaan terjajah, miskin, bodoh, dan terbelakang. Iqbal, dengan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual yang dianugrahi, bergerak dan melesat, khususnya dalam hal penulisan dan pemikiran, bahkan tenaga dan waktu. Ia menulis dan terus menulis, dalam bahasa Urdu, Parsi, dan Inggris. Ia berkelana, ke Eropa, bergaul dengan banyak pemikir dan intelektual, untuk bekal perjuangannya.
Iqbal juga dijuluki sebagai seorang Mufakkir-e-Pakistan atau sebagai pemikir dari Pakistan dan sebagai Shair-i-Mashriq atau seorang penyair. Adapun hasil karyanya dalam bentuk puisi seperti Shikyah (keluhan), rilis pada tahun 1911 dalam pertemuan tahunan dari organisasi Anjuman Himayat-e-Islam, di Lahore. Dan pada tahun 1913 puisinya Jawab-eShikyah, puisinya ini merupakan jawaban dari puisi sebelumnya yaitu Keluhan yang dibacakan di mochi gate, Lahore
Pembaruan Pemikiran M Iqbal di India M. Iqbal masih hidup dalam periode kekuasaan kolonial Inggris.Pada periode ini kaum Muslim di India sangat dipengaruhi oleh pemikiran dua tokoh pembaharuan di India sebelumnya yaitu, Syah Wali Allah (1703-1762) dan Sir Sayyid Ahmad Khan (1817-1898). Syah Wali Allah dikenal sebagai pemikir Muslim pertama yang menyadari bahwa kaum Muslim tengah menghadapi zaman modern yang didalamnya asumsi dan keyakinan religious lama mendapat tantangan serius. Sedangkan Sir Sayyid Ahmad Khan, dengan gerakan Aligarhnya yang berusaha memperbaharui Islam dengan mempopulerkan pendidikan Barat, memodernisasikan budaya muslim, dan mendorong kaum Muslim bekerja sama dengan pemerintah Inggris untuk mendapatkan bagian yang adil dalam pemerintahan dan kerangka politik India dibawah petunjuk Inggris. Warisan semangat intelektual kedua tokoh ini selanjutnya diwarisi oleh Iqbal.
Pembaruan Pemikiran M Iqbal di India M. Iqbal masih hidup dalam periode kekuasaan kolonial Inggris.Pada periode ini kaum Muslim di India sangat dipengaruhi oleh pemikiran dua tokoh pembaharuan di India sebelumnya yaitu, Syah Wali Allah (1703-1762) dan Sir Sayyid Ahmad Khan (1817-1898). Syah Wali Allah dikenal sebagai pemikir Muslim pertama yang menyadari bahwa kaum Muslim tengah menghadapi zaman modern yang didalamnya asumsi dan keyakinan religious lama mendapat tantangan serius. Sedangkan Sir Sayyid Ahmad Khan, dengan gerakan Aligarhnya yang berusaha memperbaharui Islam dengan mempopulerkan pendidikan Barat, memodernisasikan budaya muslim, dan mendorong kaum Muslim bekerja sama dengan pemerintah Inggris untuk mendapatkan bagian yang adil dalam pemerintahan dan kerangka politik India dibawah petunjuk Inggris. Warisan semangat intelektual kedua tokoh ini selanjutnya diwarisi oleh Iqbal.agar sikap mengecam terhadap pemikiran itu tidak ada, adalah dengan selalu merdeka dan bebas.Dan yang mengontrol sikap merdeka dan bebas dari pikiran kita adalah al-qur’an dan as-Sunnah. Adapun beberapa pembaharuan pemikiran Muhammad Iqbal yang dapat memajukan masyarakat Islam di India, yaitu sebagai berikut
1). Bidang Agama
Menurut Iqbal ijtihad tidak pernah tertutup, maka hukum dalam Islam tidak akan bersifat statis. Karena prinsip gerakan dalam struktur Islam adalah ijtihad yang berarti daya upaya. Adapun secara term hokum Islam maka ijtihad bermakana berusaha kerasa dengan maksud hendak membentuk suatu pentahkiman bebas mengenai suatu masalah hukum. Dalam hal ini, Iqbal menyebutkan ide dasar ijtihad berasal dari Al- qur’an yaitu mereka yang berusaha keras dalam agama Kami,sungguh akan kami tunjukkan kepada mereka itu jalan-jalan Kami -Ankabut: 69). Selain itu Iqbal juga menunjukkan satu gambaran dari hadist nabi Muhammad SAW pada waktu mengutus Mu’adz Bin Jabal menjadi gubernur Menurut Iqbal hukum Islam didasarkan atas landasan pokok yang diberikaan oleh Al-qur’an yang mempunyai pandangan hidup dinamis. Dengan demikian menurut Iqbal ijtihad atau kedinamisan mempunyai kedudukan penting dalam pembaharuan dalam Islam. Dalam syairsyairnya ia selalu mendorong umat Islam untuk bergerak, karena intisari hidup adalah gerak dan hukum hidup adalah menciptakan, maka Iqbal menyeru umat Islam supaya bangun dan menciptakan dunia baru. Bahkan Iqbal selalu menekankan kedinamisan umat Islam dengan amat sangat.
2). Bidang Poltik
Iqbal bukan hanya seorang ulama tapi juga seorang penyair, politikus dan pemikir. Dalam kapasitasnya sebagai seorang pemikir, Iqbal melihat berbagai kelemahan yang menyelimuti umat Islam India. Untuk itu Iqbal berupaya mencari jalan keluar dari kelemahankelemahan yang menyelimuti umat Islam India. Iqbal mengajukan konsep-konsep atau ideide yang pada waktu itu dipandang sebagai suatu langkah pembaharuan yang maju. Apabila ditelusuri dari tulisan-tulisan Iqbal khususnya dalam The Recontruction of Religious Thought in Islam, sebuah buku yang berisi kumpulan dari enam ceramahnya yang diberikan di berbagai universitas di India, maka ide-ide pembaharuan Iqbal dapat dikelompokkan kedalam tiga bidang pemikiran pembaharuan, yaitu: reformasi pemahaman, pemikiran dalam Islam, pembaharuan sosial, dan pemikiran pada bidang politik.
Iqbal bukan hanya seorang pemikir dan penyair tapi Iqbal juga adalah seorang politikus. Harun Nasution menjelaskan bahwa sepulangnya dari Eropa Iqbal terjun ke dunia politik, bahkan menjadi tulang punggung Partai Liga Muslim India. Ia terpilih menjadi anggota legislatif Punjab dan pada tahun 1930 terpilih sebagai Presiden Liga Muslim. Sebagai seorang politikus Iqbal pada mulanya menerima konsep negara Nasional India yang rakyatnya terdiri atas kelompok-kelompok umat Hindu dan Islam. Negara Nasional ini di- bentuk atas dasar kesamaan latar belakang budayanya yaitu kebudayaan India. Pandangan Iqbal yang demikian tercermin dari syair-syair yang mendukung kesatuan dan kemerdekaan India dan menyerukan agar umat Islam bergandengan tangan serta bahu membahu dengan umat Hindu di tanah air India.
Disini Iqbal masih menunjukkan sikap sebagai seorang nasionalis yang loyal terhadap India sebagai tanah airnya tanpa melihat latar belakang perbedaan agama yang dianut rakyat India. Tetapi sikap nasionalime Iqbal ini dalam perkembangan selanjutnya mengalami perubahan terutama setelah ia belajar dan berkenalan dengan paham nasionalisme di Barat. Paham nasionalisme yang dulu menjadi dasar perjuangan untuk membentuk India Merdeka ia singkirkan, karena dalam nasionalisme yang ada di Barat mengandung bibit materialisme dan ateisme yang keduanya merupakan ancaman bagi ke- manusiaan. Nasionalisme India yang mencakup muslim dan Hindu menurut Iqbal adalah suatu ide yang bagus tapi sulit untuk dilaksanakan. Oleh karena itu Iqbal khawatir dan curiga bahwa dibalik nasionalisme India tersembunyi konsep Hinduisme dalam bentuk baru. Kenyataan ini menurut Iqbal harus diperhatikan, karena itu tuntutan umat Islam untuk mempunyai negara sendiri yang terpisah dari India adalah tuntutan yang wajar
3)Bidang Pendidikan
Muhammad Iqbalmengatakan bahwa pendidikan merupakan kebutuhan manusia yang akan mengantarkan pada peradaban yang luhur. Dengan demikian hanya dengan pendidikan terbentuk insa kamil (manusia sejati) dengan kriteria manusia yang punya kekuatan, wawasan yang luas, perbuatan yang adil dan mempunyai kebijakan-kebijakan yang arif seperti yang dicontohkan oleh nabi Muhammad saw yakni berupa akhlaqul karimah. Manusia sebagai mahluk sosial dan mahluk dinamis harus mampu mengabolarasi konpetensi konpetensi yang dalam dirinya sehingga dapat mengarahkan perkembangan individunya secara optimal, pertumbuhan tersebut ialah sebagai proses kreatif yang dilakukan sebagai aksi sosial dan reaksinya terhadap lingkungan dengan demikian masyarakat sebagai wahana presentasi eksistensial dari individu, sehingga tercipta pola hubungan yang dinamis dan akan membentuk kehidupan invidu yang terarah. Menurut Iqbal
Ada beberapa tujuan pendidikan menurut Muhammad Iqbal :
1. Tujuan hidup yang mulia hendaknya mengilhami kegiatan insani dalam segala bidang, lebih-lebih dalam dunia pendidikan yang bertugas untuk membina kata hati dan intelek manusia yang tidak ada defeatisme - kalah) atau pesimisme, sebab pendidikan itu merupakan perjalanan yang benar dalam menggali berbagai kemung kinan yang tak terbatas.
2. Fungsi pendidikan adalah melahirkan interaksi yang dinamis dan progresif kedua kutub tersebut (Islam tradisional dan barat modern), dengan maksud agar keduanya dapat saling bertautan secara seras
3. Pendidikan bagaikan “azimat” dalam Upaya pencapaian tujuan, maka Pendidikan hendaknya dapat dijiwai semangat dan citanya, yang merupakan sumber inspirasi bagi tata kehidupan sosial dan kebudayaan.
4. Pendidikan hendaknya dinamis dan kreatif yang diilhami oleh suatu keyakinan yang optimis tentang tujuan akhir manusia
Tujuan pendidikan menurut pandangan Muhammadi Iqbal adalah sebuah totalitas individu yang mantap sehingga dapat mengarahkan kehidupan dengan penuh kreasi ketuhanan. Manusia yang dalam alqur‟an disebutkan sebagai mahluk yangs sempurna (Q.S. Al-Isra, 17: 70) penejlasan dari ayat diatas menekan kepada kita Tujuan dari pendidikan ialah menjadikan manusia seutuhnya yang meliputi aspek jasmani, rohani dan akal. Sifat dari tujuan pendidikan tidak hanya sebatas antroposenteris dan scientific pendidikan harus mampu menjadikan keseimbangan dan keserasian seluruh aspek kehidupan manusia dengan tidak ada dikotomi antara ilmu agama dan ilmu umum
Komentar
Posting Komentar